Ditulis.ID – Pada awal kemunculannya, chatbot Whatsapp masih cenderung diabaikan, terutama untuk pebisnis kecil-kecilan. Namun, kesuksesan brand-brand besar dalam menggunakan chatbot berhasil membuat banyak orang mempertimbangkan ulang keputusan mereka. Saat ini, kita banyak menemukan perusahaan, dari brand ternama hingga UMKM, menggunakan chatbot dalam sistem Whatsapp Business mereka.
Daftar Isi
7 Kesalahan Fatal Yang Harus Di Hindari Saat Membuat ChatBot WhatsApp
Sayangnya, masih banyak pebisnis pemula yang asal-asalan saat membuat chatbot Whatsapp sendiri. Akibatnya, hasilnya pun kurang efektif. Oleh sebab itulah, kamu perlu berusaha menghindari berbagai kesalahan berikut saat membuat chatbot Whatsapp untuk keperluan bisnis:
1. Aliran Percakapan yang Berbelit
Fungsi utama chatbot adalah supaya pelanggan bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaan mereka secara cepat dan mudah. Jika dihadapkan dengan chatbot yang malah memberinya tanya jawab atau arahan yang tak kunjung selesai, kemungkinan besar pelanggan tersebut justru merasa kesal. Agar percakapan lebih efisien, kamu perlu merangkai struktur menu yang jelas dan terarah. Idealnya, pelanggan tidak perlu melewati lebih dari tiga langkah untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan sederhana.
2. Bahasa Kaku
Kebanyakan pelanggan tidak keberatan jika pesannya direspon oleh bot. Namun, bahasa bot yang tidak terdengar natural cenderung akan membentuk pengalaman pelanggan yang tidak nyaman. Kalimat chat yang terdengar seperti mesin juga akan membuat bisnis kamu tampak kurang profesional. Gaya bahasa chatbot seharusnya disesuaikan dengan jenis bisnis dan demografi pelanggan. Namun, bahkan bisnis yang formal sekalipun perlu terdengar alami dan menyenangkan.
3. Pesan Bertele-Tele
Tujuan utama chatbot adalah menyelesaikan masalah secara efisien. Oleh karena itu, pesan yang dikirimkan harus ringkas. Pesan yang terlalu panjang bukan saja akan terasa membosankan, namun juga meningkatkan resiko kesalahpahaman pembeli karena keliru saat membacanya. Jika pesan yang dimaksud memang harus panjang, misalnya informasi mengenai spesifikasi produk, maka kamu perlu mengatur formatnya agar terlihat lebih rapi dan dinamis supaya lebih nyaman untuk dibaca.
4. Terlalu Mengandalkan Bot
Tidak semua masalah bisa diselesaikan bot. Memaksakan pelanggan untuk terus berkomunikasi dengan bot pasti akan terasa menjengkelkan, apalagi jika pertanyaan atau masalah yang dimiliki pelanggan tersebut cukup mendesak atau penting. Pelanggan harus tetap memiliki opsi untuk keluar dari chatbot dan berbincang dengan staf manusia. Opsi ini sebaiknya mudah diakses dengan satu kata kunci singkat.
5. Meluncurkan Bot Tanpa Testing
Banyak sekali pebisnis yang buru-buru dan asal-asalan saat meluncurkan chatbot yang baru dibuat untuk bisnisnya. Akibatnya, error dan berbagai kekeliruan bisa terjadi tanpa disadari. Padahal, wajar saja jika bot yang sudah kamu atur belum tentu akan berjalan sesuai apa yang kamu harapkan. Itulah sebabnya, banyak pakar teknologi dan bisnis yang menganjurkan untuk melakukan testing pada chatbot Whatsapp-mu sebelum diluncurkan. Cobalah berkali-kali dan mintalah beberapa orang lain untuk mencobanya juga agar tidak ada error yang terlewatkan sebelum peluncuran.
6. Tidak Menggunakannya untuk Analisis
Chatbot dalam Whatsapp Business bukan hanya sekedar untuk merespon pelanggan, namun juga sebagai salah satu bahan analisis untuk menyusun strategi marketing. Padahal, data yang berhasil dihimpun chatbot dari setiap percakapan otomatis bisa memberikan banyak insight menarik yang bisa membantumu melihat potensi bisnis yang lebih besar. Malah, manfaat ini bisa jauh lebih besar lagi bila kamu mengintegrasikan chatbot dengan CRM dan perangkat marketing bisnis lain yang kamu gunakan.
7. Lupa Update
Saking otomatisnya, chatbot seringkali sampai diabaikan sepenuhnya oleh pelaku bisnis setelah mereka meluncurkannya. Padahal, tak jarang pelanggan merasa kesal karena pertanyaan mereka hanya dijawab dengan informasi yang tidak lagi relevan atau pesan error yang masih itu-itu saja sejak dulu. Untuk menjaga performa chatbot Whatsapp, sebaiknya kamu melakukan evaluasi secara rutin. Jangan lupa update data jika ada perubahan informasi atau penambahan produk baru.
Perkembangan kompetisi dalam dunia bisnis sejalan dengan perkembangan teknologi, termasuk juga dalam teknologi digital. Jika kamu tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman, akan semakin sulit ke depannya bagi bisnismu untuk kuat bertahan. Untuk saat ini, pastikan kamu tahu cara membuat chatbot Whatsapp yang efektif untuk mengoptimalkan bisnismu.