Lucu dan menggemaskan, mungkin itulah komentar pertama terhadap balita yang memiliki berat badan yang berlebih. Namun sebutan tersebut mungkin tidak berlaku lagi ketika balita menginjak usia anak-anak.
Anak yang mengalami overweight, bila dibiarkan berlarut-larut tanpa segera ditangani, akan memicu terjadinya obesitas pada anak. Obesitas yang terjadi pada anak, akan dapat memperbesar resiko terkena penyakit jantung dan stroke.
Menurut penelitian terakhir, 80% obesitas pada anak biasanya disebabkan oleh faktor kedua orangtuanya yang juga mengalami obesitas, 40% disebabkan karena salah satu orangtuanya mengalami obesitas dan hanya 9% anak mengalami obesitas padahal kedua orangtuanya tidak bermasalah dengan obesitas.
Kriteria Dan Penyebab Kelebihan Berat Badan
Secara umum, kelebihan berat badan pada anak yang tidak segera ditangani, akan menyebabkan anak mengalami obesitas. Anak dikatakan kelebihan berat badan apabila indeks masa tubuh atau body mass index pada kisaran 25-29.9, sedangkan anak dikatakan obesitas apabila indeks masa tubuh berada pada kisaran 30 atau lebih.
Sebagian besar kelebihan berat badan pada anak disebabkan oleh asupan kalori yang lebih besar dari yang dikeluarkan tubuh, mekanisme pengontrolan nafsu makan atau apostat yang tidak berfungsi dengan baik serta kurangnya aktifitas olahraga.
Penanggulangan Kelebihan Berat Badan
Anak yang mengalami kelebihan badan dan cenderung dibiarkan tanpa mengubah pola hidup atau kebiasaan anak, pada akhirnya akan merugikan dirinya sendiri. Mengapa demikian?
Berdasarkan survei, 80% anak yang dibiarkan mengalami kelebihan berat badan pada masa kanak-kanak, akan memicu obesitas ketika memasuki usia remaja. Menyadari akibat yang mungkin bisa timbul di masa depan, orangtua hendaknya peka dan segera mengambil tindakan agar anak tidak mengalami kelebihan berat badan.
Salah satu solusi mudah yang bisa di ambil adalah dengan mengatur pola nutrisi yang harus dikonsumsi tiap harinya. Apa saja tips nutrisi tepat untuk anak yang kelebihan berat badan?
Berikut ini akan disajikan tips nutrisi tepat untuk anak yang kelebihan berat badan sebagaimana diolah dari laman LiputanTV, yaitu:
- Kalori. Asupan kalori tetap dibutuhkan anak, karena anak masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Yang perlu diperthatikan adalah kebutuhan kalori tiap harinya. Penggantian jenis makanan pokok juga dapat dilakukan, misalnya mengganti nasi putih dengan beras merah, nasi jagung atau roti gandum.
- Lemak. Asupan lemak tetap dibutuhkan, namun kurangi konsumsi lemak jenuh seperti telur, cumi-cumi atau daging jeroan. Ganti sumber lemak dari nabati, seperti kacang-kacangan.
- Protein. Pilih protein yang berasal dari ikan laut atau ikan air tawar, karena kandungan proteinnya bisa memecah kandungan lemak dalam tubuh. pertimbangkan juga pemenuhan protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti tahu dan tempe.
- Vitamin dan mineral. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung potassium dan kalium, agar anak tidak cepat lapar. Bisa juga dipilih buah-buahan dengan kadar lemak tak jenuh seperti alpukat atau coklat. Hindari pemberian buah-buahan yang ditambah dengan pemanis, seperti es buah.
- Susu. Pemberian susu juga masih diperlukan tubuh, namun berikan susu dengan kadar lemak yang tidak terlalu tinggi seperti susu kedelai atau yoghurt.
Itulah beberapa tips nutrisi tepat untuk anak yang kelebihan berat badan, namun akan lebih baik bila pemberian konsumsi makanan dilakukan dengan sedikit-sedikit namun sering. Akan lebih baik jika anak diajak untuk melakukan aktifitas olahraga secara teratur, misalnya bersepeda atau jogging di pagi hari.
Satu hal yang pantang dilakukan agar anak terhindar dari kelebihan berat badan adalah melakukan diet. Jangan pernah menerapkan diet kepada anak, karena anak masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Semoga bermanfaat.
