
Antara rekan-rekan, kemungkinan ada yang menyukai menulis narasi, menulis catatan, atau menulis pengalaman setiap hari. Saat menulis, ada banyak hal yang penting jadi perhatian, supaya tulisan kita sesuai aturan penulisan PUEBI atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, rekan-rekan.
Walau menulis untuk dibaca sendiri, tidak ada kelirunya untuk latihan menulis sama sesuai aturan PUEBI, lo.
Ini kali, Ditulis.ID ingin ajak rekan-rekan mengenali pemakaian penulisan huruf kapital dalam kalimat, nih. Ya, Anda Benar telah menemukan artikel ini untuk membahas bagaimana cara menggunakan huruf kapital secara tepat. Yuk, simak secara baik!
Mari kita cari info bagaimana penulisan huruf kapital yang pas dalam kalimat!
Daftar isi
- Pemakaian Huruf Kapital sama sesuai PUEBI
- 1. Huruf Kapital pada Awalan Kalimat
- 2. Huruf Kapital untuk Nama Orang
- 3. Huruf Kapital untuk Kutipan Langsung
- 4. Huruf Kapital untuk Nama Agama
- 5. Huruf Kapital untuk Gelar
- 6. Huruf Kapital untuk Kedudukan
- 7. Huruf Kapital untuk Nama Bangsa
- 8. Huruf Kapital untuk Nama Tahun, Bulan, Hari
- 9. Huruf Kapital untuk Kejadian Riwayat
- 10. Huruf Kapital untuk Nama Geografi
- 11. Huruf Kapital untuk Nama Negara, Instansi, Document
- 12. Huruf Kapital untuk Judul
- 13. Huruf Kapital untuk Kependekan Gelar
- 14. Huruf Kapital untuk Panggilan Kekeluargaan
Pemakaian Huruf Kapital sama sesuai PUEBI

Huruf kapital memiliki arti huruf besar, rekan-rekan. Saat menulis, ada sejumlah kata yang perlu dicatat memakai huruf kapital, yakni:
1. Huruf Kapital pada Awalan Kalimat
Huruf kapital dipakai saat kita tuliskan awalnya kalimat, rekan-rekan.
Contoh:
- Ini hari Toni menolong Ibu mengolah sayur.
- Kapan motor ini harus diambil?
2. Huruf Kapital untuk Nama Orang
Saat tuliskan nama seorang, kita harus juga memakai huruf kapital.
Contoh pemakaian huruf kapital untuk nama orang:
- Bambang Winaryo
- Putri Natsir
Selainnya nama orang, huruf kapital dipakai untuk panggilan seorang.
Contoh:
- Jenderal Kijang
- Dewa Matahari
Tetapi, kita tak perlu tuliskan huruf kapital untuk nama tipe atau unit ukuran, rekan-rekan.
Contoh:
- burung bangau
- 10 ton
Huruf kapital tak perlu dipakai untuk huruf pertama kata yang memiliki makna ‘anak dari’ dan huruf pertama kata pekerjaan.
Contoh:
- Aditya Putra bin Roni Jaya
- Indani Santika Sari
- Domba Jantan dari Tegal
3. Huruf Kapital untuk Kutipan Langsung
Bila rekan-rekan menulis narasi, ada kalimat yang disebut cuplikan langsung. Awalnya kalimat cuplikan juga langsung dicatat memakai huruf kapital.
Contoh:
- “Kapan pohon durian ini hasilkan buah?”, tanyaku pada Ibu.
- Ibu dosen berbicara, “Selalu menjaga kesehatan di masa wabah dan belajar dari rumah, ya!”
4. Huruf Kapital untuk Nama Agama
Nama agama, kitab suci, Tuhan, dan panggilan kata tukar untuk Tuhan dicatat dengan huruf kapital, rekan-rekan.
Contoh:
- Mushola adalah tempat beribadah shalat untuk umat Islam.
- Petra selalu membaca Alkitab tiap sore.
- Tuhan selalu sayang ke hamba-Nya.
5. Huruf Kapital untuk Gelar
Huruf kapital dalam dipakai untuk menuliskan huruf pertama elemen nama gelar kehormatan, turunan, keagamaan, atau akademis yang dituruti nama orang.
Contoh:
- Sultan Mesir
- Raden Ayu Mustika
- Huruf kapital dipakai untuk menuliskan gelar akademis yang ikuti nama orang.
Contoh:
- Agung Permadi, Sarjana Pengajaran
Disamping itu, huruf kapital dipakai untuk menuliskan huruf pertama elemen nama gelar kehormatan, turunan, keagamaan, karier, dan nama kedudukan dan kepangkatan yang digunakan sebagai panggilan.
Contoh:
- Selamat sore, Pak Berto.
6. Huruf Kapital untuk Kedudukan
Huruf kapital dipakai dalam penulisan nama kedudukan dan pangkat yang dituruti nama orang atau yang digunakan sebagai alternatif nama orang tertentu, nama lembaga, atau nama tempat.
Contoh:
- Presiden Jokowi
- Menteri Keuangan Indonesia
- Gubernur Jawa Tengah
7. Huruf Kapital untuk Nama Bangsa
Untuk tuliskan nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa, kita perlu memakai huruf kapital, rekan-rekan.
Contoh:
- Saya berbahasa Indonesia.
- Suku paling besar di Indonesia ialah suku Jawa.
- Selainnya berbahasa Indonesia, ia memakai bahasa Batak tiap hari.
Tetapi, nama bangsa suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai wujud dasar kata turunan tak perlu dicatat dengan huruf awalnya kapital.
- kebarat-baratan
- kesunda-sundaan
8. Huruf Kapital untuk Nama Tahun, Bulan, Hari
Kita harus juga memakai huruf kapital untuk menulis awalnya nama tahun, bulan, hari, dan hari besar.
Contoh:
- Diprediksi, Candi Borobudur telah dibuat sekitar tahun 800 Masehi lalu.
- Kita telah belajar rajin di dalam rumah semenjak wabah bulan Maret tahun 2020.
- Saat sebelum hari Raya Idul Fitri, umat Islam melakukan puasa ramadhan.
9. Huruf Kapital untuk Kejadian Riwayat
Huruf kapital dipakai untuk tuliskan awalnya nama kejadian riwayat.
Contoh:
- Perang Dunia III
- Hari Sumpah Pemuda
10. Huruf Kapital untuk Nama Geografi
Untuk tuliskan nama geografi atau nama tempat, kita harus juga memakai huruf kapital.
Contoh:
- Asia Barat
- Gunung Rinjani
- Kecamatan Lendah
- batik Jawa
- film Jepang
Tetapi, nama geografi yang dipakai untuk nama tipe tak perlu dicatat memakai huruf kapital.
Contoh:
- harimau sumatera
- terong belanda
- kunci inggris
11. Huruf Kapital untuk Nama Negara, Instansi, Document
Huruf kapital dipakai untuk menulis huruf pertama semua kata dalam nama negara, instansi, tubuh, organisasi atau document, terkecuali kata pekerjaan (dari, ke, di, dan, yang, untuk).
Contoh:
- Republik Indonesia
- Ikatan Dokter Indonesia
- Undang-Undang Dasar
12. Huruf Kapital untuk Judul
Bila rekan-rekan menulis judul buku, cerita, artikel, majalah, karena itu setiap huruf pertama tiap kata dicatat memakai huruf kapital, terkecuali kata pekerjaan yang tidak berada di awalnya kalimat.
Contoh:
- Narasi ceritanya termuat dalam majalah Anak dan Dunia.
- Buku favoritku adalah Penjelajahan Sherlock Holmes.
13. Huruf Kapital untuk Kependekan Gelar
Huruf kapital dipakai untuk huruf pertama kependekan nama gelar, pangkat, atau panggilan.
- M.Si (magister sains)
- Sdr. (saudara)
14. Huruf Kapital untuk Panggilan Kekeluargaan
Huruf kapital dipakai untuk tuliskan kata petunjuk jalinan kekeluargaan (bapak, ibu, kakak, adik, paman, bibi), dan kata atau pernyataan yang dipakai untuk menegur.
Contoh:
- Kotak musik dari Kak Kirana akan saya rawat secara baik.
- Rekan-rekan panggilnya Kutu Buku.
- Barusan pagi Bu Siti menyirami tanaman di muka tempat tinggalnya.
Kata kakak ditulis dengan huruf besar karena sebagai panggilan untuk saudara, Tetapi, istilah kekeluargaan yang bukan kata panggilan tak perlu dicatat memakai huruf kapital.
Contoh:
- Saya mempunyai seorang kakak dan 2 orang adik.
- Disamping itu, kata tukar Anda pun dicatat dengan huruf kapital, rekan-rekan.
Contoh:
- Apa Anda telah mendaftarkan?