...

7 Alasan Dampak Negatif TikTok Bagi Semua Orang Dan Cara Mengatasinya

Ditulis.ID – Dengan lebih dari 1 miliar pengguna bulanan, bisa dikatakan bahwa TikTok telah menggemparkan dunia sejak diluncurkan pada bulan September 2016.

Namun, seperti banyak aplikasi media sosial lainnya, tidak semuanya menyenangkan. TikTok mempunyai sisi gelap yang mungkin membuat kamu berpikir dua kali untuk menggunakan aplikasinya. Berikut tujuh alasan dampak negatif TikTok bagi semua.

7 Dampak Negatif TikTok Bagi Lintas Generasi

7 dampak negatif tiktok bagi lintas generasi

1. Pengaruh Tiongkok Menimbulkan Kekhawatiran Privasi

Meskipun tidak adil jika menyamakan semua aplikasi Tiongkok dengan cara yang sama, tidak bisa disangkal bahwa TikTok telah mengalami banyak kontroversi. Salah satu kontroversi terbesar seputar TikTok adalah pengaruh perusahaan induknya, raksasa teknologi Tiongkok, ByteDance. Mengingat hubungan erat antara pemerintah Tiongkok dan bisnis yang beroperasi di negara tersebut, terdapat kekhawatiran bahwa TikTok bisa digunakan sebagai alat bagi pemerintah Tiongkok untuk mengumpulkan dan mengeksploitasi data pengguna atau menyebarkan propaganda.

Apakah dampak negatif TikTok? Sudah cukup negatif untuk menginspirasi tindakan pejabat pemerintah berikut ini:

  • Pada bulan Juni 2020, India memimpin kelompok negara yang melarang TikTok setelah pemerintah mengatakan aplikasi tersebut “merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara, dan ketertiban umum.”
  • Pada tahun 2020, Reuters melaporkan TikTok akan “menarik diri” dari Hong Kong menyusul masalah seputar wilayah tersebut.
  • Pemerintah AS hampir saja melarang TikTok di Amerika pada Agustus 2020 setelah presiden saat itu Donald Trump mengatakan ia mempunyai bukti bahwa ByteDance “mungkin mengambil tindakan yang mengancam keamanan nasional Amerika Serikat.”
  • Pada bulan Desember 2022, Amerika Serikat melarang TikTok di semua perangkat milik pemerintah federal, menurut The Guardian.
  • Juga pada tahun 2022, BBC mengumumkan bahwa Afghanistan yang dikuasai Taliban mengeluarkan larangan terhadap TikTok karena “menyesatkan pemuda Afghanistan.”

Kontroversi ini telah menyebabkan peningkatan pengawasan peraturan, dengan beberapa negara mempertimbangkan untuk melarang atau membatasi penggunaannya. TikTok menyatakan bahwa mereka adalah perusahaan netral dan independen dan menyimpan data pengguna di AS dan Singapura, bukan di Tiongkok. Namun, kontroversi seputar pengaruh TikTok di Tiongkok masih menjadi masalah besar, dan perusahaan tersebut kemungkinan akan terus menghadapi pengawasan dan tantangan di tahun-tahun mendatang.

2. Bahaya TikTok Bagi Otak kamu

Menurut The Indiependent, format video pendek TikTok dikaitkan dengan penurunan rentang perhatian saat aplikasi digunakan lebih dari 90 menit sehari.

Masalahnya menjadi sangat parah sehingga TikTok terpaksa mengambil tindakan. Perusahaan mempekerjakan influencer, termasuk Gabe Erwin, Alan Chikin Chow, James Henry, dan Cosette Rinab, untuk meminta pengguna beristirahat dan membuat peringatan pop-up untuk mendorong pengguna berhenti menggulir.

Meskipun menggunakan aplikasi yang membahayakan otak kamu bukanlah ide yang baik bagi siapa pun, masalah ini terutama berkaitan dengan TikTok karena demografinya. Menurut statistik TikTok yang diterbitkan oleh Wallaroo Media, lebih dari 60 persen penggunanya adalah “Gen Z”, yang berarti mereka berusia antara 11 dan 26 tahun — dan otak manusia belum sepenuhnya berkembang hingga usia 25 tahun.

3. TikTok Penuh Dengan Sensor Tidak Jelas

Moderasi TikTok berantakan, dengan sensor yang tersebar luas di seluruh platform.

Misalnya, masalah seputar penghapusan tanda pengenal telah menyebabkan beberapa komunitas yang sudah terpinggirkan menjadi semakin terpinggirkan. Pengguna yang memprotes rasisme dalam videonya melaporkan penurunan popularitas konten lainnya. Tidak ada daftar kata atau frasa yang dilarang. Dan tidak jelas apakah tim mod dijalankan oleh AI atau manusia.

Dan jika menurut kamu semua ini hanyalah desas-desus, pikirkan lagi. Pada bulan Maret 2020, The Intercept mendapatkan beberapa dokumen internal TikTok yang menyatakan bahwa moderator perlu menyembunyikan postingan dari pengguna yang “terlalu jelek, miskin, atau cacat”. Masalahnya menjadi lebih buruk, bukan lebih baik.

4. Bahaya Tantangan TikTok

Tantangan media sosial bukanlah hal baru. Banyak dari mereka yang bersenang-senang tidak berbahaya dan sering kali mengumpulkan uang untuk tujuan baik. Siapa yang bisa melupakan tantangan klasik seperti “tantangan ice bucket” atau “tantangan manekin”?

Namun, beberapa dari mereka tersesat ke wilayah berbahaya, dan disinilah keadaan menjadi mengkhawatirkan. Planking adalah salah satu trendsetter awal, dimana orang-orang menempatkan diri mereka pada posisi rentan (seperti di atas gedung pencakar langit atau di rel kereta api) hanya untuk mengambil gambar untuk Instagram.

TikTok telah membawa gagasan tantangan berbahaya ke tingkat yang ekstrem. “Penny challenge” (di mana kamu menjatuhkan satu sen di antara soket dan steker) telah memicu kebakaran rumah, sedangkan “skull breaker challenge” melibatkan sengaja membuat orang tersandung. Cedera parah telah dilaporkan.

Ada juga tantangan “devious licks”. Tantangan tersebut mendorong siswa untuk mencuri atau merusak properti sekolah. Beberapa siswa telah ditangkap, dan sekolah terpaksa mengeluarkan uang untuk memperbaiki properti yang rusak.

Semua ini membuat TikTok sepenuhnya tidak pantas untuk anak-anak, namun mereka tetap menggunakan aplikasi tersebut.

5. Pengumpulan Data TikTok Paling Dicurigai

Baik atau buruk, sebagian besar pengguna sekarang menerima bahwa semua aplikasi di smartphone kita melacak kita. Meskipun media sosial selalu menjadi salah satu penyebab dampak negatif TikTok, teknik pengumpulan data TikTok sangat distopia.

Dalam kebijakan privasinya, TikTok mengatakan bahwa mereka mengumpulkan “informasi yang kamu berikan dalam konteks menulis, mengirim, atau menerima pesan.” Yup—TikTok bisa secara aktif melihat apa yang kamu tulis di pesan ke teman, meski kamu tidak pernah menekan tombol kirim.

Itu juga meminta akses ke model smartphone kamu, resolusi layar, OS saat ini, nomor hp, alamat email, lokasi, pola penekanan tombol, dan bahkan daftar kontak. Tampaknya tidak ada yang penting jika kamu hanya ingin menonton klip berdurasi 15 detik.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa TikTok berbahaya bagi privasi kamu.

6. Pengguna Mengalami Kerentanan Keamanan

TikTok telah dikritik karena penanganan data pengguna dan privasinya. Aplikasi ini mengumpulkan sejumlah besar informasi pribadi dari penggunanya, termasuk lokasi, kontak, dan isi pesan. Pengumpulan data secara luas seperti ini sangat buruk karena alasan privasi, namun juga berdampak pada keamanan kamu.

TikTok pernah menjadi target serangan siber di masa lalu, dimana hacker mengakses informasi sensitif pengguna seperti kata sandi dan nomor hp. TikTok juga dikritik karena praktik moderasinya, dengan beberapa pengguna melaporkan bahwa aplikasi tersebut memungkinkan penyebaran ujaran kebencian, misinformation, dan konten ekstremis.

Selain itu, banyak peneliti keamanan menemukan kerentanan keamanan di aplikasi TikTok. Mulai dari hacker yang menggunakan pesan SMS untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun, hingga masalah seputar penggunaan HTTP dan HTTPS saat mengirimkan video.

7. Konten Mengkhawatirkan Membuat Pengaruh TikTok Terhadap Perilaku Remaja

Banyak penelitian yang membuktikan betapa buruknya media sosial bagi kesehatan mental kamu. dampak negatif TikTok pada otak kamu datang dalam berbagai bentuk. kamu akan menemukan banyak kasus momok yang biasa terjadi di media sosial—intimidasi, pelecehan, dan penindasan di jagat maya.

Namun masalahnya lebih dalam. Misalnya, banyak pengguna berusia muda yang mengunggah konten yang merangsang secara birahi, sementara ada juga kasus mantan pasangan yang mencoba menghancurkan kehidupan pasangan mereka sebelumnya dengan mengunggah video dan foto dari hubungan lama mereka.

Hal ini mempunyai konsekuensi nyata bagi pengguna. Di Mesir, lima wanita dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena “melanggar moral publik” dalam video TikTok mereka.

Sayangnya, arus anti-Semitisme, rasisme, dan xenofobia terus bermunculan. Bahkan ada beberapa kasus ISIS menggunakan platform tersebut untuk mempromosikan propaganda ekstremisnya.

Semua masalah ini bisa membawa kamu ke jalan yang tidak ingin kamu lalui. Jangan menempatkan diri kamu pada posisi ini jika tidak perlu.

Untuk Apa TikTok Digunakan? Mari Cari Alternatif

Pada intinya, TikTok adalah aplikasi media sosial yang memungkinkan pengguna membuat, berbagi, dan melihat video pendek. Aplikasi ini terutama digunakan untuk membuat dan berbagi konten kreatif dan menghibur, seperti sinkronisasi bibir, tarian, dan sandiwara komedi, namun kamu juga akan menemukan filter, efek, dan hamparan musik untuk menyempurnakan konten video kamu. Namun, ini bukan satu-satunya platform video pendek yang ada.

Jika kamu khawatir tentang berbagai masalah seputar layanan ini, pertimbangkan untuk beralih ke salah satu alternatif TikTok terbaik. Misalnya, aplikasi di bawah ini semuanya mempunyai fitur yang mirip dengan TikTok.

  • Triller: Aplikasi media sosial ini memungkinkan pengguna membuat video musik pendek. Ini mempunyai basis pengguna yang berkembang dan menawarkan berbagai alat kreatif.
  • Dubsmash: Aplikasi media sosial ini memungkinkan pengguna membuat video pendek dengan menyinkronkan bibir ke lagu-lagu populer.
  • Reel Instagram: Fitur aplikasi berbagi foto populer ini mirip dengan TikTok, yang memungkinkan pengguna membuat dan berbagi video pendek, tetapi menawarkan fitur moderasi dan privasi yang lebih kuat.
  • YouTube Shorts: Fitur ini memungkinkan pengguna membuat dan berbagi video pendek juga. Ia menawarkan berbagai alat praktis dan komunitas pembuat konten yang luas.

Jika kamu memutuskan untuk terus menggunakan TikTok, harap lakukan dengan aman. Sesuaikan pengaturan privasi kamu untuk mengontrol siapa yang bisa melihat profil dan video kamu, dan jadikan akun kamu pribadi sehingga hanya orang yang kamu setujui yang bisa melihat konten kamu.

7 Cara Mengatasi Dampak Negatif TikTok

Penggunaan TikTok juga bisa mempunyai dampak negatif jika tidak diatasi dengan bijak. kami akan mencoba membahas strategi efektif untuk mengatasi dampak negatif TikTok dan membantu kamu menavigasi tantangan online dengan bijak.

1. Kesadaran dan Edukasi

Penting untuk memulai dengan meningkatkan kesadaran tentang potensi dampak negatif yang bisa timbul dari penggunaan TikTok. Edukasi adalah kunci untuk membantu pengguna memahami risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Pihak tua, guru, dan komunitas harus bekerja sama untuk memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat mengenai cara menggunakan TikTok secara aman dan bertanggung jawab.

2. Memoderasi Konten

Salah satu langkah yang sangat penting adalah memoderasi konten yang muncul di feed TikTok kamu. Pastikan untuk mengaktifkan pengaturan kontrol orang tua dan memfilter konten yang tidak sesuai atau berpotensi merugikan. Dengan cara ini, kamu bisa memastikan bahwa pengalaman pengguna TikTok kamu lebih terkendali dan positif.

3. Memantau Waktu Penggunaan

Penting untuk memantau berapa lama waktu yang dihabiskan di platform TikTok setiap harinya. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar bisa mempunyai dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Tentukan batasan waktu dan pastikan untuk mengalokasikan waktu untuk kegiatan lain yang lebih bermanfaat.

4. Memilih Konten Yang Mendidik Dan Menghibur

Pilih konten yang memberikan nilai tambah, baik dalam hal hiburan maupun edukasi. Hindari konten yang bersifat negatif atau merugikan. Dengan memilih konten yang positif dan menginspirasi, kamu bisa menciptakan lingkungan TikTok yang lebih sehat dan bermanfaat.

5. Menghadirkan Diskusi Terbuka

Penting untuk membuka saluran komunikasi dengan anak-anak atau remaja yang menggunakan TikTok. Dengan mendengarkan dan memahami perspektif mereka, kamu bisa memberikan bimbingan yang lebih efektif dalam menghadapi potensi dampak negatif dari penggunaan platform ini. Jadilah pendengar yang baik dan berikan saran yang bijak.

6. Mengembangkan Keterampilan Kritis

Bantu pengguna TikTok untuk mengembangkan keterampilan kritis dalam menilai konten dan situasi online. Ajarkan mereka untuk membedakan antara informasi yang benar dan yang salah, serta mengenali potensi risiko dan bahaya. Dengan keterampilan ini, mereka akan lebih mampu mengatasi tantangan online dengan percaya diri.

7. Memperkuat Koneksi Sosial Di Dunia Nyata

Meskipun TikTok adalah platform media sosial yang menyenangkan, penting untuk tidak mengabaikan hubungan sosial di dunia nyata. Ajak anak-anak atau remaja untuk terlibat dalam kegiatan di luar rumah, berinteraksi dengan teman-teman, dan membangun koneksi yang mendukung di lingkungan sekitar.

Mengatasi dampak negatif TikTok membutuhkan pendekatan yang holistik dan bijak. Dengan mengedukasi, memoderasi konten, memantau waktu penggunaan, memilih konten yang mendidik, membuka diskusi terbuka, mengembangkan keterampilan kritis, dan memperkuat koneksi sosial di dunia nyata, kamu bisa membantu pengguna TikTok menghadapi tantangan online dengan lebih percaya diri dan bijak.

Hapus TikTok Sekarang Juga!

Pada tahun 2018, gerakan #DeleteFacebook terjadi ketika pengguna memprotes beberapa motif tersembunyi dan praktik mencurigakan perusahaan.

Namun meskipun Facebook bukanlah malaikat dan tidak diragukan lagi pantas menjadi sorotan atas keputusan yang diambilnya dalam beberapa tahun terakhir, TikTok jauh lebih memberikan dampak negatif.

Intinya cukup sederhana. kamu tidak boleh mempunyai akun, kamu tidak boleh mempunyai aplikasinya di smartphone kamu, dan kamu tidak boleh mendorong pengguna lain untuk mendaftar.

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Dampak Negatif TikTok

Apa dampak negatif dari pengaruh Tiongkok terhadap privasi di TikTok?

Pengaruh Tiongkok di TikTok menimbulkan kekhawatiran bahwa data pengguna bisa dikumpulkan dan dieksploitasi oleh pemerintah Tiongkok atau digunakan untuk menyebarkan propaganda.

Apakah TikTok mempengaruhi konsentrasi dan perhatian?

Ya, penggunaan TikTok secara berlebihan bisa menyebabkan penurunan rentang perhatian, terutama jika digunakan lebih dari 90 menit sehari.

Bagaimana moderasi konten dilakukan di TikTok?

Moderasi konten di TikTok terkadang tidak konsisten. Beberapa sensor yang tidak jelas telah menyebabkan konten yang seharusnya tidak dihapus tetap muncul, sementara beberapa konten yang memprotes rasisme juga terpengaruh.

Apakah ada tantangan berbahaya di TikTok?

Ya, TikTok telah memicu tren tantangan berbahaya seperti “penny challenge” dan “skull breaker challenge” yang telah menyebabkan cedera serius.

Bagaimana TikTok mengumpulkan data pengguna?

TikTok mengumpulkan berbagai informasi termasuk pesan, model ponsel, lokasi, dan kontak pengguna, yang bisa membahayakan privasi.

Apakah ada kekhawatiran keamanan terkait TikTok?

TikTok telah dikritik karena penanganan data pengguna dan privasinya. Ada kerentanan keamanan yang ditemukan oleh peneliti, dan pernah ada kasus serangan siber terhadap aplikasi ini.

Bagaimana konten yang mengkhawatirkan mempengaruhi pengguna TikTok?

Konten yang merangsang birahi, mengintimidasi, pelecehan, dan penyebaran ekstremisme bisa mempengaruhi pengguna TikTok secara negatif. Beberapa kasus hukum juga terkait dengan konten di TikTok.

Kesimpulan

TikTok, meskipun mempunyai popularitas besar, juga membawa dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Pengaruh Tiongkok terhadap privasi, pengaruh pada otak pengguna muda, sensor konten yang tidak konsisten, tantangan berbahaya, pengumpulan data yang mencurigakan, masalah keamanan, dan dampak konten yang mengkhawatirkan adalah beberapa aspek yang harus diwaspadai. Penting bagi pengguna untuk mengambil tindakan bijak, seperti mengatur pengaturan privasi, memilih konten dengan bijak, dan membatasi waktu penggunaan TikTok untuk meminimalkan dampak negatif. Jika pengguna merasa bahwa risiko dan dampak negatif dari TikTok terlalu besar, mereka bisa mempertimbangkan untuk mencari alternatif atau bahkan menghapus aplikasi tersebut dari perangkat mereka.

Mr. Nothing
Mr. Nothing

Halo, saya Mr. Nothing, penulis konten teknologi dan gaya hidup digital di Ditulis.ID. Dengan lebih dari 5 tahun pengalaman menulis dan mengeksplorasi dunia troubleshooting gadget, aplikasi populer, serta seluk-beluk kehidupan digital sehari-hari, saya hadir untuk membantu pembaca mengatasi masalah mereka—secara praktis, ringkas, dan terpercaya.

Saya percaya bahwa solusi terbaik harus disampaikan dengan bahasa sederhana dan dapat langsung diterapkan, tanpa jargon yang membingungkan. Tulisan saya difokuskan pada artikel yang memandu pembaca dengan langkah-langkah konkret dan hasil yang bisa langsung dirasakan.

Spesialisasi

Troubleshooting PC & laptop
Aplikasi populer (Discord, TikTok, Instagram, dll.)
Tips efisiensi digital dan life hack sehari-hari
Review ringan alat dan fitur digital yang sering digunakan

Artikel Populer oleh Mr. Nothing

Cara Mengganti Nada Dering iPhone dengan Lagu Sendiri
Alt Tab Tidak Berfungsi? Ini Solusinya
6 Cara Memperbaiki Mikrofon Discord Tidak Berfungsi
Cara Membuka Akun TikTok yang Diblokir Teman
Mengatasi Jumlah Maksimum Akun Gratis di iPhone

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *