Ditulis.ID – Uskup Mgr. Andreas Peter Cornelius, MSC, salah satu tokoh Katolik yang sangat dicintai masyarakat Maluku meninggal dunia di Ambon, Sabtu pagi (26/3/2016). Salah satu tokoh Katolik J. Mangkey MSC merilis jenasah Uskup Sol akan disemayamkan di Gereja Katedral Ambon sampai Kamis 31 Maret mendatang.
Siapa Uskup Mgr. Andreas Peter Cornelius?
Mgr Andreas Sol lahir di Amsterdam-Sloten, Belanda, pada 19 Oktober 1915 dari pasangan Cornelius Johannes Sol dan Maria Anna Elisabeth Ruhe dan besoknya 20 Oktober 1915 ia dibaptis di Gereja paroki Nicolaas en Barbara, Amsterdam.
Dia masuk seminari menengah MSC di Driehuis pada 1931 – 1934 dan masuk novisiat MSC di Berg en Dal pada 20 September 1934 dan mengikrarkan kaul (profesi) membiara pertama pada 21 September 1935 dan kaul kekal pada 21 September 1938.
Uskup Sol menjalani kuliah filsafat di Arnhem dan teologi di Seminari Tinggi MSC di Stein dan ditahbiskan menjadi imam pada 10 Agustus 1940. Setelah ditahbiskan imam beliau berpraktek pastoral di Arnhem pada 1941 – 1942; pada 1942 -1946 ia menjadi guru di seminari menengah Driehuis dan salah satu muridnya dalam bidang studi bahasa Latin adalah P. Jan van Paassen MSC.
Sebagai imam muda Andreas Sol memilih berkarya di Brasil, sehingga ia giat mempelajari bahasa Portugis, tetapi beliau batal diberangkatkan ke sana karena pecah Perang Dunia II. Setelah perang mereda dia malah ditawari bertugas di Indonesia, suatu penugasan yang diterimanya dengan penuh ketaatan.
Ia tiba di Maluku pada 5 Oktober 1946. Oleh Mgr Jacobus Grent, MSC, yang saat itu menjabat sebagai Vikaris Apostolik Amboina imam muda Andreas Sol MSC diangkat menjadi pastor paroki Hollat-Haar, Kei Besar, yang dijalaninya pada 1946 – 1949.
Pada 1950 – 1959 beliau dipercaya sebagai Pemimpin (Superior) Daerah MSC Maluku dan sekaligus sebagai pengurus persekolahan Katolik di Langgur. Pada 1960 – 1963 beliau menjabat sebagai Administrator Provinsial MSC Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. Pada 10 Desember 1963 Vatikan mengumumkan bahwa pater Andreas Sol diangkat menjadi Uskup Koadjutor[1] keuskupan Amboina dan ditahbiskan sebagai Uskup pada 25 Februari 1964.
Pada 15 Januari 1965 beliau memangku jabatan sebagai Uskup keuskupan Amboina, menggantikan Mgr Jacobus Grent MSC, yang memasuki masa pensiun pada 1994 dan digantikan oleh Mgr P.C. Mandagi MSC.
Beliau menjalani masa senja dengan tetap aktif berkarya dengan membangun dan mengatur perpustakaan Rumphius (atasnya beliau dianugerahi award dari Perpustakaan Nasional) dan membantu beasiswa anak-anak sekolah.
Dengan kesehatan yang relatif baik di usianya dan ingatan masih baik beliau merayakan HUT ke 100 pada 19 Oktober 2015 di Ambon. Saat itu, banyak masyarakat Maluku dari berbagai latarbelakang sosial dan agama, turut bersuka cita dengan bertambahnya usia Uskup Sol.
Selamat jalan Mgr Sol MSC dan terima kasih atas segala kebaikan dan keteladanan hidup yang luar biasa.