Istilah buzzer lumayan sering ditemukan di sosial media apapun untuk menggambarkan sekumpulan orang yang memerankan untuk mempengaruhi opini publik yang mempunyai tujuan tertentu.
Selama ini, keberadaan sangat sering digunakan untuk membantu meningkatkan strategi pemasaran. Buzzer sering dihubungkan dengan dunia politik yang ada di Indonesia, yang mana mereka mempunyai peran untuk menyuarakan isu-isu yang bermaksud untuk memperkuat politik.
Jadi, sebenarnya apa yang itu pengertian dari buzzer? bagaimana cara kerja dan fungsinya? Berikut Ditulis.ID mencoba menjelaskan secara lengkap pada artikel ini tentang apa itu buzzer, jasa buzzer, cara kerja, serta dampak buzzer untuk meningkatkan brand kamu.
Daftar Isi
Apa itu Buzzer?
Buzzer merupakan salah satu istilah yang akhir-akhir ini banyak berkumandang di Indonesia. Buzzer adalah layanan atau orang yang siap dibayar untuk mempromosikan sesuatu, mengkampanyekan, atau memberikan suara atas sesuatu dengan maksud tertentu di sosial media.
Istilah buzzer sendiri sering dihubungkan dengan isu politik tertentu, karena buzzer biasanya ditujukan untuk manuver seorang tokoh politik di sosial media. Namun pada kenyataannya istilah buzzer sebenarnya sudah ada dari dulu dan sering digunakan sebagai alat strategi pemasaran suatu brand produk.
Salah satu contoh penggunaan buzzer dalam strategi pemasaran adalah untuk meningkatkan brand awareness suatu merek atau produk dengan menyuarakannya langsung di sosial media. Platform sosial media yang digunakan pun bermacam-macam, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, hingga sosial media lainnya.
Fungsi Buzzer
Selama ini, buzzer kerap diidentikkan dengan hal-hal yang bersifat negatif karena dianggap sebagai pendukung suatu anggota politik yang terkadang sering menyebarkan berita hoax. Padahal kenyataanya, buzzer juga bisa berguna untuk menunjang strategi bisnis dalam proses komunikasi dan pemasaran brand kamu.
Buzzer mempunyai pengaruh yang besar terhadap minat penonton. Sebab, buzzer mempunyai kekuatan untuk menyuarakan suatu permasalahan yang bisa mempengaruhi keputusan audiens untuk membeli suatu produk atau jasa.
Dengan merit buzzer, suatu brand atau produk berpotensi menjadi viral dan dikenal oleh masyarakat luas, yang tentunya akan memberikan dampak positif pada tingkat permintaan dan penjualan.
Cara Kerja Buzzer
Umumnya buzzer bekerja secara terorganisir dengan memanfaatkan sosial media. Dalam pertunjukannya, buzzer juga bisa didampingi oleh Key Opinion Leader (KOL ) untuk menyukseskan kampanye.
KOL adalah akun atau seseorang yang mempunyai banyak pengikut atau follower dan biasanya dikenal oleh banyak orang di sosial media. KOL juga biasa dikenal sebagai influencer, seperti selebritis atau YouTuber.
KOL biasa digunakan untuk menyuarakan kampanye karena mempunyai jumlah pengikut yang banyak. Cara kerjanya, beberapa KOL menggunakan hashtag atau tagar yang sama sebagai bentuk promosi.
Sementara buzzer bekerja dengan meningkatkan keterlibatan dari opini disuarakan oleh KOL sehingga menjadi trending di sosial media. Semakin banyak opini trending yang disuarakan, semakin banyak audiens yang bisa dijangkau.
Nah, itulah penjelasan tentang buzzer beserta fungsi dan cara kerjanya. Walaupun buzzer dinilai sangat efektif untuk menyuarakan suatu kampanye atau promosi, namun strategi ini perlu dipikirkan secara matang agar sesuai dengan tujuan campaign yang ingin dicapai.
Rekomendasi Jasa Buzzer Untuk Brand Awareness
Walaupun buzzer di Indonesia itu selalu berkonotasi negatif dimana buzzer selalu dikaitkan dengan aktivitas untuk menjatuhkan kubu tertentu. Tapi, buzzer menurut kami seperti halnya sebilah pisau yang bergantung siapa yang menggunakannya untuk hal yang positif maupun negatif. Seperti yang kami bahas diatas dimana buzzer juga bisa digunakan sebagai cara untuk meningkatkan kekuatan brand produk kita dan hal yang bermanfaat lainnya.
Salah satu dan mungkin website paling populer menyediakan jasa buzzer adalah RajaKomen. RajaKomen sendiri adalah platform yang menyediakan jasa yang berkaitan dengan kegiatan buzzer seperti jasa share, jasa posting, jasa like/vote/bookmark/save, jasa komen Instagram/Youtube/Facebook/Twitter/TikTok.
Platform tersebut mempertemukan antara advertiser (peminat jasa) dan komentator (pemberi jasa) yang saling membutuhkan. Dalam hal ini kami yakin untuk buzzer yang anda butuhkan itu organik atau orang asli yang mempunyai akun sosial media sebagai komentator dengan harga yang menurut kami cukup terjangkau yakni:
Jenis Jasa | Harga Jasa |
---|---|
Jasa Komen | Rp 2,000 |
Jasa Share | Rp 1,500 |
Jasa Posting | Rp 2,500 |
Jasa Like/vote/bookmark/save | Rp 1,000 |
Harga Di Atas Untuk Di Tanggal 18 Desember 2023
Harga jasa diatas menurut kami cukup terjangkau untuk memberikan Engagement Rate (ER) pada brand produk kamu yang di posting di sosial media. ER sendiri merupakan rasio yang dihitung dari interaksi orang seperti like/share/comment pada postingan sosmed kita. Itu juga menjadi salah satu strategi marketing online yang difokuskan di sosmed demi memberikan efek ramai dan diharapkan viral hingga menciptakan brand awarnerss yang kuat pada produk yang sedang kamu kenalkan.
Apakah ‘Buzzer’ Cocok Untuk Merek Sebagai Influencer Sosial Media
Sosial media menarik semakin banyak merek untuk terjun dan beriklan, dengan harapan mendapatkan ROI pemasaran yang baik. Beberapa iklan sosial media bekerja. Namun, hal yang sama tidak berlaku untuk sebagian besar merek. Penyebabnya mungkin berakar dari sifat sosial media itu sendiri. Sosial media dimaksudkan untuk interaksi online, berbagi cerita, agar orang-orang bisa terhubung satu sama lain.
Apa Itu Influencer Sosial Media?
Ide mengenai influencer sosial media mirip dengan konsep dukungan selebriti. Influencer sosial media adalah mereka yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi dan memanipulasi pikiran, perilaku, dan tindakan audiensnya, dengan menggunakan sosial media sebagai medianya. Misalnya saja pemenang Influence Asia baru-baru ini, Luqman Podolski, yang saat ini mempunyai lebih dari 1 juta pengikut di Instagram. Hal ini memungkinkannya berkolaborasi dengan merek besar, seperti Perodua.
Mengapa Influencer Sosial Media Begitu Menarik?
Meskipun pengeluarannya sangat besar, para pemasar menemukan investasi pada ‘buzzer’ sepadan dengan harganya. MediaKix menemukan bahwa lebih dari 80% pemasar pada tahun 2016 mendapati bahwa penggunaan influencer sosial media efektif.
Diketahui bahwa promosi dari mulut ke mulut adalah salah satu bentuk persuasi paling ampuh yang ada. Faktanya, sebuah laporan dari McKinsey pada tahun 2010 menunjukkan bahwa informasi dari mulut ke mulut mempengaruhi hingga 20 hingga 50 persen dari seluruh keputusan pembelian. Dalam lanskap sosial media, pengaruh dari mulut ke mulut tidak hanya terbatas pada teman dan keluarga, namun juga pada influencer sosial media.
Bentuk promosi dari mulut ke mulut tersebut bisa diakses oleh merek dalam skala besar melalui influencer sosial media. Munculnya kelompok yang disebut sebagai ‘mega-influencer’ kini mampu melampaui jangkauan media tradisional. YouTuber seperti Michael dari ‘VSauce’, PewDiePie dan Joanna Soh dari Malaysia adalah pembuat konten video yang telah ditonton oleh ratusan juta penonton. Beberapa influencer sosial media juga mungkin kerap melampaui ketenaran selebriti Hollywood tertentu. Pada tahun 2015, Variety menggunakan skor Q, yang telah digunakan oleh Hollywood selama lebih dari 50 tahun, untuk mengukur popularitas YouTuber. Yang mengejutkan, 8 dari 10 skor teratas dunia berasal dari para YouTuber.
Konten yang lebih dipersonalisasi dari individu yang mempunyai nilai serupa dengan audiensnya bekerja dengan sangat baik. Seringkali, influencer mulai menjual produk atau layanan karena popularitas mereka. Produk atau jasa yang ditawarkan biasanya merupakan perpanjangan dari sikap dan kepribadian mereka. Mulai saat ini sudah jelas bahwa produk atau jasa yang ditawarkan oleh influencer akan memasuki pasar yang tepat, karena produk atau jasa tersebut ditawarkan kepada persona yang sama dengan influencer.
Salah satu contoh yang baik adalah ‘Instagrammer’ asal Malaysia yang terkenal, Wak Doyok, yang membangun popularitasnya dari awal dengan berbagi kecintaannya pada fashion. Wak Doyok menonjol dari yang lain karena dua hal: (1) Keberaniannya berpenampilan bagus meski cuaca Malaysia, (2) Rambut wajahnya yang khas. Hal ini pada gilirannya membuat penonton pria Malaysia bersemangat untuk belajar bagaimana menata diri mereka dengan benar seperti seorang pria sejati. Dalam akun Instagram @wakdoyok, Wak Doyok juga mempunyai sikap humoris yang menghibur lebih dari 1,6 juta pengikut Instagram. Gara-gara bulu wajahnya dan ketenaran di baliknya, banyak yang menanyakan ‘rahasianya’. Untuk itu, Wak Doyok meluncurkan produk jenggot & produk penumbuh kumis bernama ‘Krim Jambang Wak Doyok’. Produknya tidak hanya menggebrak pasar Malaysia dengan cepat, namun juga pasar Indonesia. Sejak saat itu, ia mulai memperkenalkan berbagai produk lain yang mempunyai nilai-nilai yang sama dengan dirinya, termasuk gel rambut (pomade), sabun cuci muka, dan bahkan tempat pangkas rambut.
Minat terhadap influencer sosial media atau influencer marketing tumbuh secara eksponensial dari tahun 2013 hingga 2016. Data dari MediaKix menunjukkan bahwa minat terhadap influencer marketing meningkat sejak tahun 2013, 90 kali lebih tinggi dibandingkan data sebelumnya. Pew Research Center juga menyatakan bahwa belanja iklan digital global diperkirakan akan mencapai USD$100 miliar pada tahun 2020, jumlah yang besar untuk dibelanjakan oleh merek di ranah digital, bukan?
Yang cukup menarik, para pemasar menganggap investasi tersebut sepadan dengan harganya, meskipun pengeluarannya besar. Data lain dari MediaKix pada tahun 2016 menunjukkan bahwa lebih dari 80% pemasar menganggap penggunaan influencer sosial media efektif. Yang mana 60% dari mereka bersedia menggelontorkan anggarannya untuk influencer sosial media.
Sebelum kamu mulai memulai campaign pemasaran pertama kamu dengan bantuan influencer sosial media, ada tiga hal yang perlu kamu ketahui:
1. Komponen Inti Dalam Menginfluence
Tujuan bekerja dengan influencer sosial media adalah untuk mempengaruhi audiens yang ditargetkan agar mengetahui, mempertimbangkan, dan membeli produk atau layanan kamu. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi tiga komponen dalam mempengaruhi. Hootsuite menjelaskan tiga R yang berpengaruh, yang juga dijelaskan oleh Praktik Terbaik Warc sebagai 3 komponen inti. Kedua uraian tersebut mempunyai penjelasan yang serupa, yaitu:
- Relevance/Authority: Apakah target pemberi pengaruh membagikan konten serupa tentang nilai-nilai merek kamu kepada audiens target serupa dengan bisnis kamu? Di bidang manakah keahlian influencer berada?
- Reach/Jangkauan: Seberapa besar pengikut yang dimiliki influencer? Apakah hal ini akan memberikan nilai bagi bisnis kamu?
- Accessibility/Aksesibilitas: Berapa tingkat keterlibatan influencer? Agar berhasil menyampaikan konten ke pasar yang dituju melalui influencer, apakah influencer mempunyai rasa keterlibatan yang kuat? Apakah mereka mencoba berhubungan secara pribadi dengan penontonnya?
2. Mengakui Hukum Keterbalikan Jangkauan Dan Aksesibilitas
Influencer sosial media dimaksudkan untuk menyampaikan konten dengan cara yang jauh lebih menarik, karena mereka mewakili ‘suara masyarakat’. Influencer tumbuh lebih besar ketika mereka mempunyai sikap dan pendapat yang sama dengan pengikutnya. Gagasan “mereka sama seperti saya” menciptakan ikatan yang kuat antara pemberi pengaruh dan pengikut mereka. Namun kini, seiring dengan semakin terkenalnya influencer, ada harga yang harus dibayar. Praktik Terbaik Warc menemukan bahwa ketika pengikut influencer tumbuh secara eksponensial, banyak dari mereka merasa semakin sulit untuk terlibat dengan audiens mereka, dan menjadi ‘semakin sulit diakses’ oleh pengikut mereka. Sehingga mengurangi pengaruhnya sendiri, mengubah influencer sosial media menjadi ‘sekadar’ selebriti.
Oleh karena itu, dari temuan ini dikatakan bahwa ‘mikro-influencer’ jauh lebih disukai. Ketimbang mereka yang mempunyai jumlah pengikut yang sangat banyak. Istilah ‘mikro-influencer’ diciptakan oleh Markerly. Markerly menemukan bahwa titik terbaik dalam mencapai keterlibatan maksimum untuk setiap postingan adalah yang terbaik bagi mereka yang mempunyai pengikut berkisar antara 10.000 hingga 100.000 di akun sosial media mereka. Temuan ini didukung oleh penelitian lain dari Livity, yang juga menemukan bahwa mikro-influencer mampu memberikan dampak yang jauh lebih besar terhadap perubahan sikap dan perilaku audiensnya. Oleh karena itu, menjadikan micro-influencer sebagai cara yang lebih baik untuk memberi kamu keterlibatan audiens yang lebih luas dan lebih baik.
3. Kenali Persona kamu
Sekali lagi, hal terpenting dalam periklanan adalah menyampaikan konten yang paling relevan kepada audiens target yang tepat di saluran yang tepat. Persona pelanggan kamu akan sangat memandu kamu untuk melakukan hal itu. Dan dalam campaign kamu dengan influencer sosial media, tidak ada yang lebih penting daripada memberikan konten yang tepat. Identifikasi persona mana yang ingin kamu kembangkan, dari data persona pelanggan kamu, dan mulailah membangun dari sana. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dengan siapa dan apa kamu bekerja untuk menghasilkan campaign yang sukses.
Jika kamu sedang mencari duta merek yang paling cocok untuk merek kamu, pertimbangkan untuk menjalankan campaign riset untuk terlebih dahulu mengidentifikasi kepribadian yang saat ini digambarkan oleh merek kamu, sesuai dengan target konsumen kamu.
Pertanyaan Yang Sering Diajukan Tentang Buzzer Untuk Brand Awareness
Apa itu buzzer?
Buzzer adalah layanan atau individu yang dibayar untuk mempromosikan, mengkampanyekan, atau menyuarakan sesuatu dengan tujuan tertentu di media sosial.
Bagaimana buzzer bekerja dalam meningkatkan brand awareness?
Buzzer bekerja dengan menyuarakan isu atau promosi brand secara terorganisir melalui media sosial, sering kali didampingi oleh Key Opinion Leader (KOL) untuk memperluas jangkauan campaign.
Apakah buzzer selalu dikaitkan dengan politik?
Meskipun buzzer sering dikaitkan dengan isu politik, istilah ini sudah lama digunakan sebagai strategi pemasaran untuk meningkatkan brand awareness suatu merek atau produk.
Apakah buzzer bisa berdampak positif pada brand atau produk?
Ya, buzzer mempunyai pengaruh besar terhadap minat penonton, bisa membuat brand atau produk menjadi viral, dan meningkatkan tingkat permintaan serta penjualan.
Bagaimana cara kerja buzzer?
Buzzer bekerja dengan meningkatkan keterlibatan melalui opini yang disuarakan oleh KOL, sehingga menciptakan trending di media sosial dan mencapai lebih banyak audiens.
Kesimpulan
Dalam dunia pemasaran digital, istilah buzzer mempunyai peran penting dalam mempengaruhi opini publik dan meningkatkan brand awareness. Meskipun sering dikaitkan dengan isu politik, buzzer sebenarnya telah lama digunakan sebagai strategi pemasaran untuk meningkatkan visibilitas suatu merek atau produk.
Buzzer bekerja secara terorganisir melalui media sosial, seringkali dengan dukungan KOL, untuk menyuarakan pesan yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian audiens. Meskipun buzzer mempunyai potensi positif, perlu diperhatikan bahwa strategi ini perlu dipikirkan secara matang agar sesuai dengan tujuan campaign yang diinginkan.
Rekomendasi jasa buzzer, seperti yang disediakan oleh RajaKomen, menawarkan opsi yang bisa membantu meningkatkan Engagement Rate (ER) brand produk melalui sosial media. Penting untuk memahami bahwa buzzer bisa menjadi alat efektif dalam meningkatkan brand awareness jika digunakan dengan bijak dan sesuai dengan sasaran yang diinginkan.