Ditulis.ID – Salah satunya peluang usaha yang lumayan disukai di kelompok masyarakat ialah budidaya kerang hijau. Banyak warga yang menyukai konsumsi kerang hijau karena rasanya yang cukup sedap dan nilai kandungan gizinya yang tinggi. Kandungan nutrisi yang ada di kerang hijau salah satunya ialah air, protein, lemak, karbohidrat dan abu. Nilai nutrisi yang ada di kerang hijau sama dengan daging sapi, ayam dan telur ayam.
Kerang hijau ialah binatang yang mempunyai dua cangkang warna hijau dan hidup di laut. Kerang hijau banyak ditemukan pada kedalaman laut di antara 1 – 7 meter. Indonesia sebagai salah satunya negara pemroduksi kerang hijau yang cukup prospektif. Penyebaran kerang hijau nyaris rata di semua pantai yang berada di Indonesia, khususnya pantai di pulau Lombok. Kerang hijau berkembang biak dengan cepat di bulan Maret sampai Juli.
Daftar Isi
Cara Reproduksi Kerang Hijau
Kerang hijau masuk ke kategorisasi binatang ovipar yakni mempunyai sel sperma dan sel telur yang banyak dan mikroskopik. Langkah pengembangbiakan kerang hijau dengan pembuahan luar, yakni keluarkan sel sperma dan sel telur di air dan biarkan bersatu. Percampuran itu akan hasilkan pembuahan. Cuman dalam kurun waktu 24 jam, telur akan menetas dan jadi larva. Larva akan tumbuh jadi spat sampai usia 15 – 20 hari. Kemudian, mereka akan tumbuh jadi kerang hijau dewasa di umur 5 – enam bulan.
Persyaratan Lokasi Budidaya Kerang Hijau
Karena jumlahnya komunitas kerang hijau di Indonesia membuat beberapa orang ingin buka usaha budidaya kerang hijau. Teknik budidaya kerang hijau lumayan gampang. Pemberbudidaya cukup sediakan lokasi yang cukup terlindungi dari arus kuat dan tidak mempunyai kandungan kandungan garam tinggi. Lokasi harus juga mempunyai dasar perairan yang berlumpur dan berpasir. Ini untuk mempermudah kerang hijau gampang memperoleh elemen hara dan zat makanan yang dibutuhkan sepanjang berkembang biak.
Yakinkan lokasi yang diputuskan bebas dari sampah beracun seperti tembaga, seng, merkuri, cadmium, timah hitam dan yang lain. Jauhi lokasi yang bersisian dengan sungai untuk menghindar sampah rumah tangga seperti detergen dan sabun mandi. Sampah itu bisa memicu timbulnya beragam bakteri seperti Escherichia coli, Salmonella dan Shigella yang bisa beresiko untuk manusia yang konsumsi kerang hijau. Lokasi yang bagus ialah lokasi yang mempunyai temperatur sekitar di antara 27-37 derajat celcius dan tingkat pH di angka 6-8.
Dalam kumpulkan spat kerang hijau bisa dilaksanakan dengan masukkan tali kolektor. Untuk tali kolektor bisa dibikin dari beragam bahan simpel seperti serabut kelapa, pintalan ijuk dan polyethylene. Saran tali kolektor barusan pada perairan yang banyak mempunyai benih kerang hijau. Beni itu akan beralih dan melekat pada tali kolektor secara alami. Kemudian, tali kolektor bisa dipindah ke tempat pembudidayaan. Jika tidak ada benih kerang hijau di sekitar lokasi budidaya, bisa dilaksanakan transplantasi benih dari wilayah lain.
Langkah Budidaya Kerang Hijau
Langkah budidaya kerang hijau ada empat, yakni tancap, rakit tancap, rakit apung dan rawai. Sistem rakit tancap ialah sistem yang umum dilaksanakan oleh warga. Langkah ini sebagai kombinasi dari 2 langkah ternak, yakni tancap dan rakit apung. Triknya dengan menanamkan bambu sampai dasar perairan. Yakinkan lokasi rakit telah dihitung berdasar tinggi rendahnya air jika sedang pasang atau kering. Ini penting agar rakit tidak alami kekeringan. Selanjutnya tempatkan tali kolektor di rakit tancap. Jarak yang direferensikan untuk tiap-tiap tali ialah satu mtr.. Dalam kurun waktu sekitaran enam bulan, bisa diperoleh hasil sekitaran 20-25 kg untuk tiap-tiap tali.